DIES NATALIS 18 TEATER TIANG

Hari jadi Teater Tiang diperingati setiap tanggal 18 Juni

Temu Alumni Teater Tiang 2012

Sebuah acara dimana para alumni teater tiang berkumpul (reuni)

PENGGARU XIX

Inilah wajah-wajah baru regenerasi Teater Tiang.

Selasa, 20 Maret 2012

Tari Kebahagian

Sinopsis:
Lima orang wanita Marni, Kartini, Vion, Hena, dan Susana masing-masing diantaranya memiliki masalah yang berbeda. Tetapi mereka mencoba untuk menutupi masalah tersebut. Vion yang sangat mencintai suaminya, meski dirinya kerap mendapat siksaan sebelum bercinta. Susanah adalah seorang wanita yang suka berfantasi dengan seks, sehingga ia sering berganti pasangan seksual. Kelima sahabat tersebut bertemu pada sebuah taman yang sering mereka kunjungi dulu. Namun keadaan mereka tak seperti dulu, nasib mereka seperti taman yang suram. Mereka saling bercerita, adu argumen tentang kehidupan yang mereka alami. Naskah ini menceritakan tentang perempua yang tidak beruntung dan tidak ada akhir yang jelas. Hanya "Menari" dalam kegilaan serta "Berbahagia" dalam kesunyian.

Senin, 19 Maret 2012

Pagi Bening

Sinopsis:
Naskah ini menceritakan wanita tua (Lara Dewi), yang bertemu dengan seorang pria tua (Fahri Rafi) disebuah taman kota. Pada mulanya mereka baru bertemu saling berdebat tentang hal yang tidak penting. hingga pada akhirnya mereka membicarakan sebuah kisah cinta yang sama, yang sebenarnya dialami oleh mereka. Mereka malu karena usianya telah tidak muda lagi, sehingga mereka tidak mengatakan bahwa kisah cinta mereka sendiri. Meskipun mereka mengetahui bahwa yang dihadapannya adalah orang yang mereka cintai.

Minggu, 18 Maret 2012

Aduh Ujang

Sinopsis:
Kebersamaan yang begitu lama, terkadang menimbulkan rasa yang lebih dari sekedar teman. Namun rasa yang sering disebut dengan cinta itu tak mudah untuk didapatkan. Kisah cinta antara Ujang dan Euis mendapat halangan dari Emi. Emi yang seorang gadis kaya anak dari juragan Broto semakin mempersulit kebersamaan Euis dan Ujang. Namun ternyata, kisah cinta segitiga bukan hanya dialami oleh Ujang, Euis, dan Emi. Tapi juga di alami oleh Broto, Karta (Ayah Euis), dan Lilis (Ibu Emi).