Kitab naskah lakon The
Last merupakan kerja kreatif para Tiangers
dalam menyelami ceruk samudera kehidupan sebagai titik tolak, baik yang
masalah persona maupun sosial, melalui proses observasi, refleksi, kontemplasi,
imajinasi, interpretasi sehingga menemukan keyakinan akan hakikat dalam
menafsirkan fenomena kehidupan yang kemudian akan diproyeksikan ke atas
panggung. Secara ide kreatif, apa yang disajikan dalam kitab ini dapat dibilang
sudah ada upaya dalam menafsirkan hidup dan kehidupan ke dalam teks panggung.
Akan tetapi, ada beberapa yang terjebak pada tematik moon and wayne, masih asyik membicarakan lekuk tubuhnya sendiri
yang terkadang tidak terlalu menarik tuk dibicarakan dalam konteks
pemanggungan.
Sayembara penulisan naskah lakon 2013 yang
diselenggarakan oleh UKM Teater Tiang FKIP UNEJ dapat disebut cukup berhasil,
hal ini dapat dilihat dari peserta yang mengirimkan naskah mencapai 17 orang.
adapun penulis naskah lakon tiga terbaik diraih The Last oleh Riska Listiovani yang menyajikan
permasalahan-permasalahan domestik, tematik yang demikian banyak juga ditemui
dalam novel, cerpen awal 2000-an, mengenai ambivalensi eksistensi wanita dalam
dimensi sosial, politik, ekonomi, dan kultural. Adapun Aliran Darah oleh Eko Wahyu Susilo banyak menyajikan permasalahan
sosial dalam kehidupan sehari-hari rakyat kecil, ada upaya kritik sosial atau
mungkin otokritik terhadap kondisi sosial di mana penulis bergumul di dalamnya.
Dan naskah lakon Cinta Selembar Uang
Kertas oleh Beni Arum menawarkan warna lokalitas yang kompleks: antara
cinta dan tradisi. Ketiga naskah lakon terpilih ini didasarkan pada kemampuan
penulis dalam mentransformasikan ide kreatifnya dengan teknik penulisan yang
baik dan mampu memberikan ruang tafsir pemanggungan teks.
Secara umum, ditemukan kelemahan elementer dalam
penlisan naskah, misalnya, minimnya teknik menulis naskah lakon (prolog,
epilog, monolog, wawancang, dan sebagainya), lemahnya membangun konflik yang
disebabkan kurangnya pemahaman terhadap struktur dramatic (eksposisi,
komplikasi konflik, klimaks, anti klimaks, resolusi, dan lemahnya suspense serta suprise), menciptakan tokoh (dimensi fisiologis, psikologis, dan
sosiologis), dan menggunakan simbol-simbol dalam menyampaikan gagasan atau
konsep yang ingin dikomunikasikan kepada publik panggung. Demikian catatan
ringkas kami, semoga menjadi awal yang baik kita semua insan panggung.
Ada
orang-orang dari seberang malam mengatakan, bahwa “tulisan yang baik tidak pernah ditulis, tapi orang jiwanya hidup tidak
akan pernah berhenti menulis karena menulis adalah bakti manusia kepada hidup”.
Download Kitab The Last
Download Kitab The Last